MEMAHAMI KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
Memahami Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik untuk Pembelajaran Bediferensiasi

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK
1. KESIAPAN BELAJAR
Kesiapan belajar siswa adalah kemampuan dan kondisi yang dimiliki siswa untuk belajar dan mengikuti proses pembelajaran secara efektif. Hal ini mencakup aspek-aspek seperti keterampilan akademik, kesiapan fisik, emosional, sosial, dan kognitif.
Keterampilan akademik meliputi kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan keterampilan akademik lainnya yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Kesiapan fisik mencakup kondisi kesehatan fisik siswa yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk hadir di sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar. Kesiapan emosional meliputi kemampuan siswa untuk mengatur emosi dan menangani stres, yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan motivasi mereka untuk belajar. Kesiapan sosial meliputi kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan teman sekelas dan guru, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah. Kesiapan kognitif meliputi kemampuan siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran, serta menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam konteks yang berbeda.
Level Kesiapan Belajar Peserta Didik:
- Kesiapan Belajar Lanjutan
Kesiapan belajar lanjutan adalah kemampuan dan kesediaan siswa untuk mempelajari materi yang lebih kompleks dan lebih abstrak, serta menguasai keterampilan yang lebih tinggi setelah mempelajari materi dasar. Kesiapan belajar lanjutan melibatkan kemampuan siswa untuk memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara lebih kompleks dan lebih tinggi.
- Kesiapan Belajar Rata-rata
Kesiapan Belajar Rata-rata adalah kemampuan rata-rata siswa dalam memenuhi persyaratan belajar pada suatu tingkat pendidikan tertentu. Kesiapan belajar rata-rata ini dapat dihitung berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam berbagai tes atau ujian tertentu, baik itu tes akademik seperti matematika, bahasa, atau sains, maupun tes psikologis atau tes keterampilan.
- Kesiapan Belajar Kurang siap
Kesiapan belajar kurang siap merujuk pada kondisi di mana siswa mengalami kesulitan dalam memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk belajar dengan efektif. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidaksiapan dalam mengikuti pelajaran, kurangnya motivasi, kurangnya kemampuan kognitif atau fisik, atau faktor eksternal seperti masalah keluarga atau lingkungan yang tidak kondusif. Siswa yang kurang siap belajar biasanya memerlukan dukungan tambahan dari guru dan orang tua untuk membantu mereka mengatasi kesulitan mereka dan meningkatkan kemampuan belajar mereka.
2. MINAT
Minat siswa merupakan kecenderungan siswa untuk memperlihatkan ketertarikan atau kecintaan terhadap suatu bidang atau materi pelajaran. Minat siswa sangat berpengaruh pada motivasi belajar siswa, yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada suatu bidang pelajaran tertentu. Ketika siswa memiliki minat yang tinggi pada suatu bidang pelajaran, maka mereka cenderung lebih mudah memahami dan menyerap materi pelajaran tersebut dengan baik. Sebaliknya, jika siswa tidak memiliki minat pada suatu bidang pelajaran, maka mereka cenderung sulit memahami dan menyerap materi pelajaran tersebut dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi guru dan sekolah untuk mendorong dan memfasilitasi siswa untuk menemukan minat mereka dalam berbagai bidang pelajaran.
Macam-Macam Minat Peserta Didik:
- Realistik
Minat siswa realistik adalah minat siswa yang cenderung tertarik pada aktivitas dan situasi yang membutuhkan keterampilan fisik atau mekanis, seperti olahraga, kerajinan tangan, atau kegiatan yang melibatkan alam dan hewan. Siswa yang memiliki minat realistik biasanya suka melakukan tindakan yang konkret dan sering terlihat kurang sabar dalam melakukan aktivitas yang bersifat teoretis atau abstrak. Kecenderungan minat siswa dapat diidentifikasi melalui berbagai cara, seperti observasi perilaku dan preferensi kegiatan siswa. Pemahaman tentang minat siswa dapat membantu guru merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa.
- Investigatif
Minat siswa investigatif adalah minat siswa untuk mengeksplorasi dan menemukan sesuatu melalui pengamatan dan penyelidikan secara lebih mendalam. Siswa dengan minat investigatif cenderung tertarik pada materi pelajaran yang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian mereka sendiri. Mereka suka mencari tahu dan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan. Siswa dengan minat investigatif biasanya pandai dalam ilmu pengetahuan, matematika, dan teknologi.
- Artistik
Minat siswa artistik adalah minat siswa yang lebih menyukai kegiatan yang melibatkan seni dan kreativitas seperti musik, seni visual, tari, drama, dan lain sebagainya. Siswa yang memiliki minat artistik biasanya memiliki kepekaan dan kemampuan dalam mengungkapkan diri melalui medium seni. Mereka cenderung menikmati proses kreatif dan mengekspresikan diri melalui seni, baik itu sebagai hobi atau sebagai pilihan karir di masa depan.
- Sosial
Minat siswa sosial adalah kecenderungan siswa untuk memilih kegiatan atau objek yang berkaitan dengan interaksi sosial, seperti berbicara, bermain bersama, bekerja dalam kelompok, membantu orang lain, atau berkontribusi pada masyarakat. Siswa yang memiliki minat sosial cenderung senang berinteraksi dengan orang lain dan merasa terpanggil untuk membantu orang lain, serta memperhatikan nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas dalam kelompok atau masyarakat. Minat sosial juga dapat mendorong siswa untuk terlibat dalam aktivitas seperti debat, diskusi, atau aksi sosial.
- Enterprising
Minat siswa Enterprising adalah minat siswa terhadap kemampuan untuk memimpin, berbicara di depan umum, mempengaruhi orang lain, membangun jaringan dan mempromosikan ide. Siswa dengan minat enterprising cenderung menyukai situasi di mana mereka dapat mengeksplorasi kreativitas, bekerja dalam tim, berbicara di depan umum, dan memimpin sebuah proyek atau kegiatan. Minat enterprising ini biasanya muncul pada siswa yang suka bekerja dalam kelompok atau tim, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, dan suka mengambil risiko.
- Konvensional
Minat siswa konvensional adalah minat yang cenderung tertarik pada aktivitas yang mengharuskan keakuratan, ketekunan, dan keteraturan. Siswa yang memiliki minat konvensional lebih menyukai tugas-tugas rutin, seperti mengorganisir data atau mengelola administrasi. Mereka juga cenderung menyukai pekerjaan yang mengandalkan kemampuan matematika dan keahlian teknis. Minat ini umumnya cocok dengan pekerjaan yang membutuhkan ketekunan dan ketelitian, seperti akuntansi, teknisi, atau pegawai administrasi.
Teori RIASEC tentang kepribadian minat siswa oleh John Holland
3. GAYA BELAJAR
Gaya belajar merupakan suatu cara yang khas dan unik yang digunakan oleh individu untuk memperoleh, mengolah, dan menyimpan informasi dan pengetahuan. Gaya belajar mencakup berbagai aspek, seperti preferensi terhadap metode belajar tertentu, kemampuan dalam memahami dan mengingat informasi, serta cara mengatasi kesulitan dalam mempelajari suatu materi. Terdapat beberapa model atau teori yang mencoba mengelompokkan gaya belajar berdasarkan ciri-ciri tertentu, seperti model kolaboratif-individualis Honey & Mumford, model Visual, Auditory, Kinesthetic (VAK), dan model Felder-Silverman. Namun, belum ada konsensus umum mengenai jenis-jenis gaya belajar yang pasti.
Macam-macam Gaya Belajar Peserta Didik:
- Visual
Gaya belajar visual adalah gaya belajar yang mengandalkan kemampuan penglihatan atau pengamatan visual dalam memahami dan mengingat informasi. Siswa dengan gaya belajar visual lebih mudah memahami materi jika disajikan dengan gambar, diagram, peta konsep, grafik, atau video. Mereka juga cenderung membuat catatan atau sketsa selama proses belajar untuk membantu mereka mengingat informasi. Siswa dengan gaya belajar visual biasanya lebih mudah bosan jika harus membaca teks panjang atau mendengarkan penjelasan yang monoton.
- Auditory
Gaya belajar auditory adalah salah satu dari beberapa jenis gaya belajar yang dapat dimiliki oleh seseorang. Seseorang dengan gaya belajar ini cenderung lebih mudah memahami materi yang disampaikan melalui pendengaran atau suara. Contohnya, mereka lebih mudah mengingat informasi yang didengar melalui ceramah atau diskusi kelompok dibandingkan dengan membaca teks atau mengamati gambar.
Individu dengan gaya belajar auditory juga cenderung menyukai kegiatan-kegiatan seperti mendengarkan musik, menyanyi, dan berbicara di depan umum. Dalam konteks pendidikan, guru dapat menggunakan metode pengajaran yang menekankan pendengaran, seperti diskusi kelompok, bacaan, presentasi, atau pembuatan rekaman untuk memfasilitasi pembelajaran bagi siswa dengan gaya belajar auditory.
- Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar di mana seseorang lebih suka belajar dengan cara melakukan atau mengalami sesuatu secara langsung. Orang dengan gaya belajar kinestetik cenderung belajar melalui aktivitas fisik seperti gerakan tubuh, pengalaman langsung, atau praktik langsung. Orang dengan gaya belajar ini cenderung tidak terlalu suka dengan belajar teori atau hanya membaca dan mendengarkan. Mereka lebih suka mengambil bagian dalam aktivitas praktis seperti permainan peran atau simulasi untuk mempelajari konsep atau keterampilan baru.
KESIMPULAN:
Ketiga karakteristik siswa yang telah dibahas, yaitu kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar, saling terkait dan berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam mengikuti dan memahami pembelajaran. Kesiapan belajar mencakup berbagai aspek seperti kesiapan fisik, kognitif, dan emosional, yang mempengaruhi kemampuan siswa untuk belajar secara efektif. Minat siswa memengaruhi motivasi mereka untuk belajar dan mengembangkan minat tersebut dapat membantu siswa untuk lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan gaya belajar mencakup preferensi siswa dalam memproses informasi, seperti melalui visual, auditori, dan kinestetik.
Ketiga karakteristik tersebut penting bagi pendidik untuk dipahami agar pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu mengidentifikasi kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar siswa mereka melalui berbagai cara, seperti observasi, kuesioner, dan wawancara. Setelah karakteristik siswa teridentifikasi, guru dapat menyesuaikan metode dan strategi pembelajaran yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan siswa, sehingga siswa dapat belajar secara efektif dan meraih hasil belajar yang maksimal.
Komentar dari Facebook
Ada 22 Komentar untuk Berita Ini
-
Puspita Ike Rinawaty 23 Feb 2023, 17:06:36 WIB
Terimakasih pak buat artikelnya. Saya juga ikut belajar bagaimana diferensiasi itu. Saya sendiri tipe belajarnya audio visual. Dengan mengetahui tipe diferensiasi siswa maka kita selaku pendidik membuat pembelajaran tersebut sesuai dg kebutuhan siswa di dalam kelas. Untuk menyusun nya ke dalam RPP atau modul pembelajaran boleh bimbing kami pak bagaimana menyusunnya ???????? terimakasih pak. Sukses selalu buat bapak.